Studi Value Engineering

1. Persyaratan Studi Value Engineering
Berdasarkan standar SAVE (2007), studi VE adalah aplikasi metode VE oleh para professional dengan menggunakan rencana kerja nilai (value job plan). Terdapat tiga syarat minimal dalam penerapan VE, yaitu:
– Tim studi VE mengikuti seluruh rencana kerja (job plan) yang terorganisir.
– Tim studi VE adalah kelompok multidisiplin ilmu dari berbagai profesi yang berpengalaman dan stakeholder proyek.
– Ketua tim studi VE adalah orang yang sudah terlatih menggunakan teknik-teknik metodologi nilai dengan menggunakan rencana kerja (job plan).
2. Metodologi Nilai
Metodologi nilai adalah suatu proses yang sistematis yang mengilkuti rencana kerja. Berdasarkan SAVE Standarf (2007), metodologi terdiri dari (3) tahap yaitu tahap pra-workshop, tahap studi (workshop) dan tahap pasca-workshop.
2.1 Tahap Pra-Workshop
Tujuan tahap pra-workshop adalah untuk merencanakan dan mengorganisasikan studi VE. Hasil yang diinginkan adalah suatu pemahaman secara jelas mengenai analisis kebutuhan, prioritas strategis dan bagaimana perbaikan akan meningkatkan nilai organisasi.
2.2 Tahap Workshop
Tahap workshop merupakan pelaksanaan rencana kerja dengan mengikuti tahapan yang berurutan yang mendukung sinergi tim dalam suatu proses yang terstruktur. Tahap workshop terdiri dari (6) fase seperti berikut:
- Fase Informasi
Selama fase ini, tim VE menggali sebanyak mungkin informasi mengenai desain, latar belakang, kendala dan proyeksi biaya proyek. Pada tahap ini dilakukan pemahaman kondisi proyek dan batasan yang mempengaruhi keputusan proyek.
- Fase Analisis Fungsi
Bertujuan untuk memahami proyek dari sudut pandang fungsi sehingga teridentifikasinya fungsi-fungsi yang memiliki peluang bagi upaya peningkatan nilai.
- Fase Kreativitas
Tujuan fase kreativitas adalah menghasilkan sejumlah ide yang berkaitan dengan cara lain untuk melaksanakan fungsi. Tim menggembangkan berbagai ide yang memiliki variasi tentang kemungkinan cara-cara alternatif untuk melaksanakan fungsi-fungsi untuk meningkatkan nilai proyek.
- Fase Evaluasi
Fase evaluasi bertujuan untuk mengurangi jumlah ide yang telah teridentifikasi menjadi sebuah daftar ide yang paling berpotensi untuk meningkatkan hasil proyek.
- Fase Pengembangan
Dalam fase pengembangan dilakukan analisis lebih lanjut dan menetapkan daftar ide dan mengembangkannya dengan memperhatikan keuntungan ke dalam alternatif nilai.
- Fase Presentasi
Presentasi alternatif nilai kepada tim manajemen dan pihak-pihak terkait atau pembuat keputusan (decision makers).
2.3 Tahap Pasca-Workshop
- Aktivitas Implementasi
Tahap ini bertujuan untuk memastikan bahwa alternatif nilai yang telah disepakati dalam laporan awal studi VE telah diterapkan oleh manajemen dan tim proyek. Pertanyaan fundamental adalah “Apa perubahan program, dan bagaimana tim proyek mengatur program itu?”
- Aktivitas Tindak Lanjut Studi VE
Tahap ini adalah tindak lanjut studi VE dan meningkatkan aplikasi metodoligi nilai untuk penelitian selanjutnya. Pertanyaan fundamental adalah “Apa yang telah kita pelajari mengenai bagaimana menciptakan atau meningkatkan nilai?”
3. Pendekatan Formal VE
3.1 The Charrette
The charrette adalah sebuah rapat setelah kompilasi dari penjelasan awal (brief) pelanggan, yang dihadiri oleh seluruh tim perencana dan anggota pelanggan yang telah berkontribusi. Metode ini berusaha menilai penjelasan yang diberikan oleh pelanggan apakah rasional atau tidak melalui proses identifikasi fungsi dari elemen-elemen dan ruang-ruang kunci yang telah ditentukan.
3.2 Pemeriksaan/Pengkajian Terhadap Desain Sketsa
Workshop singkat studi VE adalah pendekatan formal yang paling diterima secara luas untuk studi VE. Studi VE melibatkan tim perencana kedua untuk menilai desain sketsa proyek di bawah pimpinan seorang value engineer. Workshop singkat VE study menerapkan semua tahapan rencana kerja (job plan) selama satu minggu kerja dan terlihat lebih efektif.
3.3 The Value Engineering Audit (Rekayasa Nilai Audit)
Value engineering audit adalah sebuah studi terhadap proposal yang dibuat oleh sebuah anak perusahaan dari sebuah perusahaan besar bagi sebuah pernyataan sikap tentang modal untuk mendanai sebuah proyek. Hal ini berguna untuk memastikan mendapatkan value for money.
3.4 The Contractor’s Change Proposal (Proposal Perubahan oleh Kontraktor)
Studi ini muncul ketika pasal-pasal dalam kontrak mengizinkan kontraktor untuk mengusulkan perubahan terhadap desain yang diusulkan oleh tim perencana guna mengurangi biaya konstruksi.
Semua pihak terkait harus menyadari dan memahami bahwa biaya studi VE memiliki proporsi kecil terhadap penghematan yang dapat dicapai.
Leave a Reply